30 Mei 2023

Tenaga Kerja Terlatih: Pengertian, Contoh dan Perbedaan dengan Terdidik

Tenaga kerja terlatih memainkan peran yang penting dalam menumbuhkan perekonomian suatu negara. Di era globalisasi dengan persaingan yang semakin ketat ini, kualitas tenaga kerja menjadi faktor kunci dalam keberhasilan suatu bangsa. Tenaga kerja ini umumnya memiliki pengetahuan, keahlian praktis, dan kemampuan adaptasi yang kuat untuk menghadapi tuntutan pasar kerja yang terus berubah. Oleh karena itu, tidak hanya tenaga kerja terdidik, tenaga kerja terlatih juga dibutuhkan oleh suatu negara agar bisa terus berkembang. Namun, apa itu tenaga kerja terlatih dan apa perbedaannya dengan tenaga kerja terdidik?

Pengertian Tenaga Kerja Terlatih

Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang memiliki pengetahuan dan keahlian atau skill di bidang tertentu. Namun, pengetahuan dan keahlian ini diperoleh melalui pelatihan khusus serta pengalaman kerja yang pernah dilakukan, bukan melalui pendidikan formal. Tenaga kerja ini umumnya berfokus pada bidang pekerjaan yang lebih mengandalkan kemampuan praktikal dibandingkan kemampuan teoritis. Oleh karena itu, tenaga kerja terlatih umumnya tidak harus memiliki ijazah pendidikan formal yang tinggi, namun harus melalui berbagai pelatihan skill yang relevan terlebih dahulu.

Contoh Tenaga Kerja Terlatih

Contoh tenaga kerja terlatih antara lain yaitu sopir, koki, seniman, terapis, montir, barber, makeup artist, penjahit, fotografer dan videografer, tour guide, kuli bangunan, barista, pengrajin, pemahat, mekanik bengkel, karyawan pabrik bagian produksi, tukang servis barang elektronik, dan sebagainya.

Selain contoh-contoh yang telah disebutkan di atas, masih banyak contoh lain dari tenaga kerja terlatih. Namun, pada intinya, tenaga kerja terlatih lebih berfokus pada keterampilan atau skill praktikal yang didapatkan seseorang melalui pelatihan khusus.

Aspek Tenaga Kerja Terlatih

Tenaga kerja terlatih melibatkan beberapa aspek, antara lain sebagai berikut:

1. Pendidikan dan pelatihan

Tenaga kerja terlatih dapat mulai bekerja setelah menjalani pendidikan dan pelatihan khusus. Pelatihan ini bertujuan untuk mempersiapkan mereka dalam menjalani pekerjaan di bidang tertentu yang umumnya spesifik.

2. Keterampilan khusus

Tenaga kerja terlatih umumnya memiliki keterampilan teknis atau profesional yang khusus dan spesifik untuk pekerjaan mereka. Keterampilan ini bisa jadi telah dimiliki sejak awal, kemudian diasah hingga ahli melalui serangkaian pelatihan.

3. Pengalaman kerja

Tenaga kerja terlatih umumnya memiliki pengalaman kerja yang relevan dalam industri atau bidang pekerjaan yang dipilih. Mereka telah mengaplikasikan pengetahuan serta keterampilan dalam situasi nyata, sehingga memperkuat kompetensi yang dimiliki.

4. Tingkat produktivitas lebih tinggi

Tenaga kerja terlatih cenderung memiliki tingkat produktivitas yang lebih tinggi. Hal ini didukung oleh skill dan pengalaman kerja yang telah dimiliki, sehingga saat melakukan pekerjaan, mereka seolah sudah terbiasa dan dapat melakukannya dengan cepat.

5. Kemampuan adaptasi yang baik

Tenaga kerja terlatih umumnya memiliki kemampuan adaptasi yang baik terhadap adanya perubahan pada lingkungan kerja. Misalnya seperti penggunaan teknologi, penerapan metode kerja baru, atau perubahan lainnya dalam industri. Mereka mampu beradaptasi dengan cepat dan menguasai keterampilan baru yang diperlukan dalam lingkungan kerja yang dinamis.

Perbedaan Tenaga Kerja Terlatih dengan Tenaga Kerja Terdidik

Tenaga kerja terlatih dan tenaga kerja terdidik seringkali overlap karena memiliki beberapa kemiripan. Namun, terdapat beberapa perbedaan mendasar antara tenaga kerja terdidik dan tenaga kerja terlatih, di antaranya yakni:

1. Perbedaan dari segi definisi

  • Tenaga kerja terlatih ? merujuk pada pekerja yang telah mendapatkan pengetahuan, keterampilan, dan pelatihan khusus yang relevan dengan pekerjaan atau industri tertentu.
  • Tenaga kerja terdidik ? mengacu pada pekerja yang telah menyelesaikan tingkat pendidikan formal seperti sekolah menengah atas, diploma, sarjana, atau pendidikan tinggi lainnya.

2. Perbedaan dari segi pendidikan

  • Tenaga kerja terlatih ? pendidikan yang diperoleh oleh tenaga kerja terlatih dapat melibatkan pendidikan formal, namun umumnya lebih banyak berfokus pada pelatihan non-formal atau sertifikasi yang diperlukan dalam pekerjaan mereka.
  • Tenaga kerja terdidik ? pendidikan yang diperoleh oleh tenaga kerja terdidik lebih berfokus pada penyelesaian tingkat pendidikan formal di sekolah, perguruan tinggi, atau universitas.

3. Perbedaan dari segi ruang lingkup pengetahuan

  • Tenaga kerja terlatih ? ruang lingkup pengetahuan tenaga kerja terlatih cenderung lebih terkait dengan keterampilan teknis, praktis, dan spesifik untuk pekerjaan yang dilakukan. Namun, tidak menutup kemungkinan mereka juga memiliki pengetahuan yang lebih mendalam pada bidang lainnya.
  • Tenaga kerja terdidik ? pengetahuan tenaga kerja terdidik cenderung lebih teoritis dan meliputi berbagai bidang studi, seperti matematika, sains, sastra, sejarah, dan bidang studi lainnya yang dipelajari selama menempuh pendidikan formal.

4. Perbedaan dari segi kualifikasi

  • Tenaga kerja terlatih ? kualifikasi tenaga kerja terlatih dapat bervariasi, tergantung pada jenis pelatihan yang dijalani. Ada yang memiliki sertifikat pelatihan tanpa mengikuti pendidikan formal yang mendukung, namun ada juga yang mengikuti pendidikan formal. Misalnya, ada koki yang hanya belajar melalui pelatihan sertifikasi, namun ada juga koki yang bersekolah di sekolah kejuruan ilmu tata boga.
  • Tenaga kerja terdidik ? kualifikasi tenaga kerja terdidik umumnya didasarkan pada tingkat pendidikan formal yang telah diselesaikan. Misalnya, ada tenaga kerja terdidik lulusan SMA/SMK, lulusan diploma, maupun lulusan sarjana.

Bagi Anda tenaga kerja terlatih yang dalam kesehariannya melakukan berbagai pekerjaan praktikal dapat menggunakan produk Acer for Indonesia untuk membantu pekerjaan menjadi lebih mudah. Contohnya, bagi seorang penjahit, dapat menggunakan produk Acer for Indonesia seperti chromebook convertible 2-in-1. Chromebook ini dapat digunakan sebagai laptop maupun tablet layar sentuh, sehingga memudahkan penjahit untuk menggambar desain baju pada chromebook sebelum mulai menjahit.

Berbagai produk Acer for Indonesia juga telah memenuhi tingkat TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) dan BMP (Bobot Manfaat Perusahaan) hingga lebih dari 40%. Hal ini merupakan bentuk komitmen Acer dalam mendukung program pemerintah untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri agar dapat bersaing secara global.

Bagikan Artikel

Artikel Lainnya