1 April 2022

KTT G20: Apa dan Mengapa Itu Penting Bagi Indonesia

g20

Tahun 2022, Indonesia secara resmi memegang Presidensi G20 selama setahun penuh, dimulai dari 1 Desember 2021 hingga KTT G20 di November 2022. G20 merupakan kepanjangan dari Group of Twenty. G20 sendiri adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara dan satu kawasan ekonomi, Uni Eropa. 

G20 didirikan pada tahun 1999 atas inisiasi kelompok G7. Forum multilateral ini dibentuk sebagai tanggapan atas beberapa krisis ekonomi dunia. Para menteri keuangan dan gubernur bank sentral yang terlibat saat itu hanya fokus bagaimana mencari solusi untuk mengatasi krisis atau isu di seputar kebijakan fiskal dan moneter global. 

Seiring perkembangannya, tujuan G20 kini adalah mewujudkan pertumbuhan global yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif. Fokus G20 umumnya mencakup perekonomian dunia dan isu-isu penting yang terkait dengannya. Isu-isu tersebut antara lain reformasi Bank Dunia dan IMF, perubahan iklim, energi global, dampak demografis hingga masalah populasi. Dikutip dari laman Bank Indonesia, G20 merepresentasikan lebih dari 60 persen populasi bumi, 75 persen perdagangan global, dan 80 persen PDB dunia.

Mengapa G20 penting?

G20 Penting bagi Indonesia karena forum internasional itu merupakan forum kerja sama ekonomi internasional dan menghasilkan sejumlah keputusan yang berdampak luas bagi para anggotanya. Forum itu juga untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam manajemen krisis yang ekstrim, untuk menetapkan agenda bagi ekonomi global serta untuk membangun kemitraan dan kerja sama antar anggotanya.

Apalagi Indonesia telah menjadi bagian dari rantai pasokan global dengan nilai tambah tinggi untuk mencegah terperangkapnya negara berpenghasilan menengah. Selain itu perekonomian global yang kuat dan berkelanjutan sangat penting bagi Indonesia untuk mencapai target pertumbuhannya. Indonesia perlu memastikan kepentingan negara-negara nasional dan berkembang supaya bisa memperhitungkan keputusan yang berdampak pada perekonomian global. 

Melalui forum G20 tersebut, Indonesia berkesempatan mendorong upaya kolektif dunia mewujudkan kebijakan yang dapat mempercepat pemulihan ekonomi global secara inklusif. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa G20 adalah momentum untuk menjaga Kawasan Indo Pasifik yang netral, sebab pertumbuhan ekonominya yang relatif tinggi, dan ini adalah eranya untuk Asia.  

Sedikitnya terdapat tiga manfaat besar bagi Indonesia dengan menjadi Presidensi G20, yakni manfaat ekonomi, pembangunan sosial, dan politik. Dari segi aspek ekonomi, beberapa manfaat langsung yang diproyeksikan dapat tercapai dengan menjadi Presidensi G20 (terutama jika pertemuan dilaksanakan secara fisik) antara lain adalah peningkatan konsumsi domestik hingga Rp1,7 triliun, penambahan PDB nasional hingga Rp7,4 triliun, dan pelibatan UMKM dan penyerapan tenaga kerja sekitar 33 ribu di berbagai sektor. 

Selain aspek ekonomi, Sekretaris Menteri Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengungkapkan dalam presidensi G20, Indonesia memiliki keistimewaan dalam menentukan agenda setting, termasuk isu apa yang diangkat. Indonesia juga dapat menyeimbangkan kepentingan dan prioritas negara maju dan negara berkembang. 

Kemudian, sebagai pemegang presidensi G20 tahun ini, Indonesia dapat memperkuat sektor kunci ekonomi melalui negosiasi forum G20 dalam perdagangan, investasi, ketenagakerjaan, pertanian, kesehatan, pendidikan, sumber daya manusia dan SDGs.

Bagikan Artikel

Artikel Lainnya