18 Mei 2022

Komoditas Impor Indonesia dari Berbagai Negara

Komoditas Impor Indonesia dari Berbagai Negara

Indonesia terkenal memiliki berbagai sumber daya alam yang melimpah. Namun meskipun melimpah, ternyata Indonesia masih melakukan impor dari negara lain. Hal ini dikarenakan permintaan domestik tidak sebanding dengan produksi dalam negeri.

Oleh alasan itu, pemerintah perlu melakukan impor agar tidak terjadi kelangkaan bahan pangan yang bisa menaikan dan menurunkan harga jual di pasaran. Selain itu, Indonesia juga dapat menjalin kerja sama yang baik dengan berbagai negara melalui kegiatan impor ini.

Berikut adalah daftar komoditas-komoditas yang diimpor oleh Indonesia. 

1. Beras

Walaupun Indonesia adalah negara agraris, namun Indonesia juga melakukan impor beras dari berbagai negara untuk memenuhi permintaan di domestik. Indonesia mengimpor beras dari negara Vietnam, Thailand, Pakistan, India, Myanmar, dan lain-lain.

2. Jagung

Selain beras, Indonesia juga mengimpor jagung sebesar untuk kebutuhan pakan ternak. Indonesia mengimpor jagung dari berbagai negara yakni India, Argentina, Brazil, Thailand, Paraguay, dan negara lainnya. 

3. Kedelai

Indonesia mengimpor kedelai yang dialokasikan untuk produksi tempe, produksi tahu, dan sisanya untuk produk lain. Indonesia mengimpor jagung dari negara Amerika Serikat, Argentina, Malaysia, Paraguay, Kanada, dan negara-negara lainnya.

4. Tepung Terigu

Dengan meningkatnya jumlah konsumsi gandum domestik dan juga tepung terigu, maka Indonesia perlu melakukan impor tepung terigu dari negara lain karena kurangnya produksi gandum dalam negeri yang disebabkan sedikitnya tanaman gandum yang dapat di tanam di Indonesia. Indonesia melakukan impor dari negara Sri Lanka, India, Turki, Ukraina, Jepang, dan lainnya. 

5. Gula Pasir

Indonesia mengimpor gula pasir dari Thailand, Malaysia, Australia, Korea Selatan, Selandia Baru, dan lainnya. Impor gula pasir ini dilakukan karena kemampuan produksi gula dalam negeri masih jauh dari kebutuhan. 

6. Aluminium

Salah satu komoditas impor yang terbanyak adalah aluminium. Nilai impor komoditas aluminium ini mencapai US$ 881,2 juta atau sekitar Rp 12,1 triliun. Dengan nilai yang cukup terbilang fantastis tersebut maka, jumlah aluminium yang berhasil diimpor adalah sebesar 311,11 juta kilogram. Impor aluminium ini berasal dari China.

7. Minyak Bumi

Indonesia memang memiliki kilang minyak yang terus berkembang jumlah dan kualitas. Namun, walaupun demikian, ternyata pemerintah Indonesia juga masih mengimpor minyak bumi. Jumlah minyak bumi yang diimpor dari China sebanyak 436,2 ribu ton. Nilai dari minyak bumi yang diimpor tersebut adalah mencapai US$ 286,7 juta atau sekitar Rp 3,9 triliun.

8. Mesin dan Peralatan Mekanik

Kelompok barang mesin dan peralatan mekanik mendominasi impor dari jenis non migas. Mesin dan peralatan mekanis tersebut digunakan untuk menunjang industri dalam negeri. BPS mencatat Indonesia mengimpor mesin dan peralatan mekanis dari China, Jepang, Korea Selatan, Thailand, Taiwan, Malaysia, Singapura, AS, Jerman, Italia, Australia, dan sebagainya. Termasuk di dalamnya adalah impor mesin mesin presisi dan mesin kendaraan bermotor (otomotif). Selanjutnya, mesin otomotif tersebut dirakit oleh pabrikan di Indonesia.

9. Bahan Kimia Organik

Berdasarkan Kementerian Perindustrian, impor bahan kimia organik meliputi bahan kimia organik yang bersumber dari minyak, bersumber dari hasil pertanian, kimia organik untuk bahan baku zat warna, kimia organik yang menghasilkan bahan kimia, dan sebagainya. Salah satu negara asal impor bahan kimia organik terbesar adalah China.

10. Produk Farmasi

Bahan baku obat-obatan Indonesia mayoritas 90 persen masih berasal dari impor. Indonesia masih bergantung pasokan produk farmasi dari China, India, dan lainnya. Akibat pandemi Covid-19, pemerintah mulai memetakan upaya pengurangan impor bahan baku farmasi serta mendorong produksi dalam negeri.

Bagikan Artikel

Artikel Lainnya