28 Desember 2022

Optimis! Indonesia Mampu Kembangkan Potensi Ekonomi Digital Hingga Rp 4.500 triliun pada 2030.

Digitalisasi tengah menjadi sektor yang fokus digarap pemerintah. Hal ini dilakukan lantaran digitalisasi dinilai dapat membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Apalagi, sebesar 40% digitalisasi di Asia Tenggara diwakili oleh Indonesia. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi digital populer di Asia Tenggara. Menyikapi hal ini, Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian misalnya, terus berupaya mendorong potensi ekonomi digital nasional. 

Berdasarkan informasi dari katadata.co.id, pemerintah memperkirakan ekonomi digital di Indonesia mencapai Rp 4.500 triliun pada 2030. Porsi ekonomi digital saat ini sekitar Rp 1.000 triliun yang terbesar di Asia Tenggara dan berpotensi masuk kelas dunia. Untuk mewujudkan hal ini, Indonesia membutuhkan sekitar 9 juta talenta digital untuk berkontribusi pada ekonomi digital 2030. Artinya dibutuhkan sekitar 600 ribu talenta digital per tahun, seiring dengan perkembangan teknologi dan meningkatnya investasi di bidang ini.

Untuk mewujudkan hal ini, beberapa langkah yang ditempuh pemerintah di antaranya dengan memperluas dan meningkatkan kemampuan industri software konten dalam negeri, mempercepat perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital, mempersiapkan peta jalan transformasi digital di sektor-sektor strategis, mempercepat integrasi pusat data nasional, mempersiapkan kebutuhan sumber daya manusia (SDM) digital, serta mempersiapkan regulasi untuk skema dan pendanaan dan pembiayaan.

Kerangka Pengembangan Ekonomi Digital 

Ekonomi digital di Indonesia saat ini belum inklusif akibat adanya berbagai permasalahan. Seperti:

  1. Jaringan internet dan infrastruktur penunjangnya belum tersedia secara merata di pedesaan, terutama di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). 
  2. Tersedianya jaringan internet belum menjamin kesetaraan akses terhadap internet dan pemanfaatannya terutama bagi perempuan, warga miskin, kelompok lansia, penduduk berpendidikan rendah, dan penyandang disabilitas. 
  3. Transformasi digital dalam perluasan usaha masih belum sepenuhnya tercapai. 
  4. Kesadaran pelaku usaha dan pekerja dalam ekosistem ekonomi digital akan pentingnya kepemilikan jaminan sosial masih rendah.

Pemerintah telah mengembangkan Kerangka Ekonomi Digital Nasional untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif di Indonesia yang meliputi empat pilar untuk mengejar pertumbuhan yang berkelanjutan. Diantaranya:

  1. Pertama, pengembangan SDM khususnya talenta digital yang memiliki keterampilan dalam sains dan teknologi. Dalam penerapannya, Kemenkominfo perlu mengimbangi penyediaan jaringan internet dengan peningkatan literasi digital untuk menjamin akses terhadap internet bagi perempuan, warga miskin, kelompok lansia, penduduk berpendidikan rendah, dan penyandang disabilitas.
  2. Kedua, infrastruktur digital dan fisik yang kuat untuk meningkatkan arus ekonomi serta menciptakan peluang kerja di kedua sektor tersebut. Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), perlu menjamin tersedianya jaringan internet di pedesaan, terutama di daerah 3T.
  3. Ketiga, penyederhanaan berbagai birokrasi melalui kebijakan, aturan, dan standar yang mendukung dan mengurangi hambatan inovasi. Seperti contohnya BPJS Kesehatan dan BP Jamsostek perlu bekerja sama dengan perusahaan berbasis aplikasi untuk menyosialisasikan pentingnya jaminan sosial bagi pelaku usaha dan pekerja dalam ekosistem ekonomi digital.
  4. Selanjutnya yang keempat, riset dan inovasi digital yang diperlukan untuk menghasilkan nilai tambah industri dan mengurangi ketergantungan sumber daya alam. Peningkatan literasi digital ini perlu diikuti dengan peningkatan kesadaran akan pentingnya kepemilikan dokumen administratif untuk bisa terlibat dalam ekosistem ekonomi digital. 

Dengan langkah yang beriringan antara pemerintah, masyarakat serta pihak pendukung lainnya, maka optimis Indonesia bisa mengembangkan potensi ekonomi digital hingga Rp 4.500 triliun pada 2030.

Acer, sebagai perusahaan ICT terkemuka di dunia dan pemain utama di industri PC Indonesia mendukung program pemerintah untuk kembangkan potensi ekonomi digital dan support kebutuhan transformasi digital dengan menyediakan perangkat komputasi client kelas dunia yang lengkap, mulai dari notebook, desktop AIO, monitor dan proyektor. 

Anda bisa mendapatkan informasi lengkap seputar produk-produk Acer dengan klik tautan berikut.

Bagikan Artikel

Artikel Lainnya